Jumlah kasus virus corona atau Covid 19 di Indonesia masih bertambah setiap harinya. Dikutip dari data situs covid19.go.id , hingga Rabu (31/3/2021), total sudah ada 1.511.712 kasus Covid 19 di Indonesia. Tiga hari sebelumnya, penambahan kasus berada di angka 4 5 ribu.
Hari ini Rabu (31/3/2021), kasus positif corona bertambah sebanyak 5.937 pasien. Kabar baiknya, pasien sembuh hari ini bertambah sebanyak 5.635 orang. Jumlah angka kesembuhan berjumlah 1.348.330 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 104 jiwa pada hari ini. Penambahan kasus kematian itu membuat jumlah kasus berujung kematian menjadi 40.858. Dikutip dari berikut cara pencegahan Covid 19 pada level individu dan masyarakat:
A. Pencegahan Level Individu Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah COVID 19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara: A. Mencuci tangan lebih sering menggunakan sabun dan air setidaknya 20 detik atau pembersih tangan berbasis alkohol ( hand sanitizer ), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.
B. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci. C. Jangan berjabat tangan. D. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
E. Tutupi mulut saat batuk dan bersin menggunakan lengan atas bagian dalam atau memakai tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan. F. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah bepergian. G. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain lain), gagang pintu, dan lain lain.
Cakupan vaksinasi Covid 19 untuk kelompok lansia terhitung rendah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kekhawatiran anggota keluarga menjadi satu penyebabnya. Kaum muda terutama anak, cenderung merasa takut ada efek samping jika orangtua mereka menerima vaksin.
Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dalam diskusi virtual FMB 9, Rabu (31/3/2021). "Pada umumnya yang khawatir itu anak anaknya. Saya dapat WA (whatApps) dari teman teman di dinkes. Mereka sudah datang ke apartemen apartemen, door to door, janjian tapi itu yang datang 25 % saja, yang mau datang karena kebanyakan itu proteksi anak anaknya," ungkap Maxi Rein, diberitakan sebelumnya, Rabu (31/3/2021). Padahal, pemerintah telah memastikan vaksin yang diberikan merupakan vaksin terbaik yang telah diuji keamanan dan khasiatnya.
"Kita sosialisasikan terus bahwa ternyata ada yang sudah 100 tahun lebih tidak apa apa (setelah divaksinasi)," ungkapnya. Justru ungkap Maxi, pemberian proteksi yang benar kepada lansia adalah dengan mengikutsertakan lansia dalam vaksinasi, sebagai upaya pencegahan dari hal fatal jika terinfeksi Covid 19. Dari data yang ada disebutkan, lansia memiliki 3 kali risiko lebih fatal jika terpapar virus corona.
"Ini saya kira perlu kerja sama kita semua terutama media untuk membantu mensosialisasikan dari sisi keamanan. Memang orang tua ini harus kita lindungi, harus kita proteksi mendapatkan vaksinasi sehingga kalau terkena aman,” katanya. Maxi menuturkan, angka partisipan lansia terbanyak diduduki Jakarta Pusat sebanyak 80 persen, kota Surakarta, Surabaya, dan Kepulauan Riau masing masing hampir 50 persen. Sementara di 400 daerah lain di Indonesia masih berada di angka 25 persen dari total penerima vaksin Covid 19 di wilayah itu.